Sabtu, 30 Agustus 2014

Teknik Budidaya Tanaman Karet (3)

Penyadapan
Penyadapan (pemungutan hasil pada tanaman karet) adalah pengambilan/panen lateks dengan cara membuka pembuluh lateks, dengan mengikuti norma-norma tertentu dan bertujuan mendapatkan produksi tinggi yang secara ekonomis menguntungkan, dan berjangka waktu lama atau berkesinambungan dengan memperhatikan kesehatan tanaman. 

Lateks terdapat dalam pembuluh lateks yang berada di dalam jaringan floem, dengan semakin ke dalam (mendekati kambium) pembuluh lateks semakin banyak.
Pembuluh lateks melingkar di dalam jaringan floem seperti spiral, membentuk sudut 3,7o- 5o terhadap garis vertikal dari kanan (atas) ke kiri (bawah).
Kriteria matang sadap
Penentuan matang sadap bisa dilakukan dengan dua cara:
(a)   berdasarkan umur tanaman, tanaman karet yang tumbuh normal siap disadap pada umur 5 tahun;
(b)  dengan mengukur lilit batang.
Kriteria matag sadap berdasarkan lilit batag yaitu bila lilit batang pada ketinggian 100 cm dari permukaan tanah (untuk tanaman asal biji) atau 130 cm dari permukaan tanah (untuk tanaman asal okulasi) telah mencapai 45 cm.
Kriteria memulai penyadapan untuk satu areal kebun yaitu apabila 60 % jumlah pohon yang ada telah memenuhi kriteria matang sadap.
Tinggi bukaan sadap
Tinggi bukaan sadap untuk sadapan bawah adalah mulai pa ketinggian 130 cm (untuk tanaman asal okulasi) atau 100 am (untuk tanaman asal biji) dari permukaan tanah ke arah bawah sampai ketinggian 10 cm di atas pertautan (tanaman okulasi) atau 10 cm di atas tanah (tanaman asal biji).
Tinggi bukaan sadap untuk sadapan atas aadalah 5-5 cm di atas titik tertinggi bidang sadap bawah ke arah atas sampai ketinggian 300 cm di atas permukaan tanah.
Arah dan sudut lereng irisan sadap
Arah irisan sadap pada sadapan bawah adalah dari kiri atas ke kanan bawah, sedangkan pada sadapan atas dari kanan bawah ke kiri atas.
Besar sudut lereng sadapan adalah 40o dari garis horizontal, dengan alasan/tujuan:
-  memperpanjang alur sadap;
-  pengaliran lateks lebih baik;
-  menghilangkan jalur kulit yang tidak tersadap antara bidang sadap bawah dengan bidang sadap atas.
Makin ke bawah tinggi sadapan, sudut lereng sadapan biasanya makin kecil, yaitu:
-  ketinggian 130-90 cm, kemiringan alur 40o.
-  ketinggian 90 - 40 cm, kemiringan alur 35o.
-  ketinggian di bawah 40 cm, kemiringan alur 30o.

Makin ke atas pada sadapan atas, sudut sadap juga makin besar, dan dapat ditolelir maksumum 50o. pada ketinggian 250 cm.
Dalamnya sadapan
Kulit batang karet pada pohon yang telah matang sadap, dari luar ke arah kambium tersusun dengan urutas sbb:
(a)   kulit gabus, yang merupakan lapisan paling luar dari batang;
(b)  kulit keras, tersusun atas sel-sel batu parensim, pembuluh tapis, dan saluran lateks yang tidak teratur;
(c)   kulit lembut dimana terdapat saluran-salura lateks;
(d)  kambium.
Jumlah pembuluh lateks pada kulit makin ke dalam makin banyak, sehingga semakin dalam irisan sadapan pembuluh latek yang terpotong akan semakin banyak.
Kedalaman sadapan
(diukur dari kambium)
Pembuluh lateks
yang terpotong (%)
2,0 mm
1,5 mm
1,0 mm
0,5 mm
38
48
62
80
Kedalaman sadapan yang normal adalah atara 1,0-1,5 mm diukur dari kambium
Pada sadapan berat/sadapan mati (saapan pada pohon yang akan dibongkar), kedalaman sadapan dapat kurang dari 1,0 mm, bahkan bisa sampai mengenai kayu.
Frekuensi dan intensitas sadapan
Frekuensi sadapan merupakan selang waktu penyaapan yang dinyatakan dengan satuan dalam hari (d), minggu (w), bulan (m), dan tahun (y), tergantung pada sistem penyadapan. Contoh : sadapan yang dilakukan terus menerus setiap hari diberi notasi d/1, dua hari sekali diberi notasi d/2, dst.
Untuk penyadapan berkala/periodeik, lamanya penyadapan ditandai dengan bilangan yang dibagi, sedangkan lamanya putaran atau rotasi sampai kulit disadap kembali ditandai dengan bilanyan pembagi. Contoh: 3w/9 berarti tanaman disadap selama 3 minggu dalam kurun waktu 9 minggu (atau masa istirahat 6 minggu).
Pada sadapan berpindah, kulit batang disadap pada dua bidang sadap yang berbeda secara bergantian menrut selang waktu tertentu, ditandai dengan perkalian dua faktor yang ditulis diantara dua kurung. Contoh: d/2 (2x2 d/4), artinya penyadapan dilakukan pada dua bidang sadap secara bergantian dengan frekuensi penyadapan dua hari sekali. Hasil kali angka-angka dalam kurung selalu = 1, sehingga tidak mempengaruhi intensitas penyadapan.
Notasi bentuk alur sadapan dinyatakan dengan huruf S (untuk bentuk spiral), dan banyaknya alur sadapan pada satu bidang sadap dinyatakan dengan angka di depan bentuk alur. Contoh: 2S/2 = dua alur sadap masing-masing setengah spiral.
Intensitas penyadapan dinyatakan dalam satuan persen dan didasarkan pada panjang irisan sadap dan frekuensi penyadapan.
Intensitas penyadapan dihitung dengan cara mengalikan angka-angka pecahan pada rumus sadapan dengan angka 400%. Contoh: intensitas sadap untuk s/2, d/2 adalah 100%, yang diperoleh dari (1/2 x 1/2 x 400%).
Intensitas sadap yang normal adalah 100%, sedangkan intensitas sadap 400% merupakan intensitas penyadapan berat atau sadapan mati. Pohon yang baru disadap biasanya intensitas sadapnya 67 %, kemudian ditigkatkan menjadi 100% pada tahun sadap ketiga.
Pemakaian/konsumsi kulit
Pemakaian kulit harus dilakukan dengan baik agar kontinuitas penyadapan dan kelangsungan hidup tanaman produktif terpelihara dengan baik.
Pemakaian kulit tergantung pada sistem sadap yang dipakai dan tebal irisan kulit tiap penyadapan.
Konsumsi kulit maksimum per bulan dan per tahun untuk beberapa sistem sadap adalah sbb:
Sistem sadap
Kunsumsi kulit rata-rata
per sadap
(mm)
per bulan
(cm)
per tahun
(cm)
Setengah spiral, 3 hari sekali
Setengah spiral, 2 hari sekali
Satu spiral, 4 hari sekali
1,5
1,5
1,5
1,5
2,3
1,2
20
30
15
Pemulihan kulit bidang sadap

Bila pelaksanaan penyadapan dilakukan dengan baik dan memenuhi syarat, maka kulit akan pulih setelah enam tahun.
Kulit pulihan bisa disadap setelah sembilan tahun untuk kulit pulihan pertama, dan delapan tahun untuk kulit pulihan kedua.

Kriteria kulit pulihan sudah bisa disadap apabila tebal kulit pulihan minimal telah mencapai 7 mm.
Notasi bidang sadap
Bidang sadap adalah areal kulit pohon karet tempat dilaman dilakukan irisan sadap.
Notasi bidang sadap adalah simbol atau satu rangkaian simbol yang menjelaskan lokasi bidang sadap dan menunjukkan urutan pemulihan kulit dari bidang sadap.
Pada sistem sadap lama, yakni menggunakan pnjang irisan setengah spiral, digunakan notasi bidang sadap dengan huruf A, B, C, D, E, F, HA, dan HB.
Pada sistem sadap baru, bila memasukkan sistem sadap pendek (sepertiga spiral), menggunakan huruf  B untuk bidang sadap bawah, H untuk bidang sadap atas, O untuk kulit perawan, dan angka Romawi I,I, masing-masing untuk kulit pulihan pertama, kedua, dst.
Notasi *)
Keterangan
Lama
Baru
A
B
-
C
D
-
-
E
F
-
HA
HB
BO-1
BO-2
BO-3
BI-1
BI-2
BI-3
BI-4
BII-1
BII-2
BII-3
HO-1
HO-2
Bidang sadap bawah, kulit perawan, bidang sadap pertama.
Bidang sadap bawah, kulit perawan, bidang sadap kedua.
Bidang sadap bawah, kulit perawan, bidang sadap ketiga.
Bidang sadap bawah, kulit pulihan pertama, bidang sadap pertama.
Bidang sadap bawah, kulit pulihan pertama, bidang sadap kedua.
Bidang sadap bawah, kulit pulihan pertama, bidang sadap ketuga.
Bidang sadap bawah, kulit pulihan pertama, bidang sadap keempat.
Bidang sadap bawah, kulit pulihan kedua, bidang sadap pertama.
Bidang sadap bawah, kulit pulihan kedua, bidang sadap kedua.
Bidang sadap bawah, kulit pulihan kedua, bidang sadap ketiga.
Bidang sadap atas, kulit perawan, bidang sadap pertama.
Bidang sadap atas, kulit perawan, bidang sadap kedua.
*) Lama : penyadapan ½ spiral (sistem konvensional);
     Baru : sistem sadap pendek (1/3 spiral)
Waktu penyadapan
Derasnya aliran lateks selain ditetukan oleh sudut kemiringan sadapan juga dipengaruhi oleh tekanan turgor di dalam pembuluh lateks.
Penyadapan biasanya dilakukan pada pukul 04.30-07.30, sebalum terjadi proses transpirasi.
Besar hanca
Besar hanca atau jumlah pohon yang bisa disadap oleh seorang penyadap ditentukan oleh keadaan lapangan (topografi), umur pohon, jarak tnam, dsb.
Jumlah hanca untuk setiap penyadap adalah sbb:
Umur tanaman
(tahun)
Topografi
Datar
Berbukit
6-10
11-18
19-24
25-30
400-500
350-400
300-350
250-300
350-400
300-350
250-300
200-250
Sistem eksploitasi
Sistem ekploitasi tanaman karet adalah sistem pengambilan lateks yang mengikuti aturan-aturan tertentu dengan tujuan memperoleh produksi tinggi secara ekonomis menguntungkan dan berkesinambungan dengan memperhatikan kesehatan tanaman.
Sistem eksploitasi meliputi:
-    sistem eksploitasi konvensional;
-    sistem eksploitasi stimulasi.
Disamping kedua sistem tersebut, juga dikenal sistem sadap lain seperti sistem sadap tusuk dn sistem sadap mikro-X.
1)    Sistem eksploitasi konvensional
Merupakan sistem sadap biasa tanpa menggunakan perangsang.
Kelebihan sistem konvensional:
-    tidak tergantung pada perangsang;
-    sesuai dengan keadaan tanaman meskipun pertumbuhannya kurang baik.
Kelemahan sistem konvensional:
-    kulit bidang sadap cepat habis;
-    kemungkinan kerusakan kulit bidang sadap lebih besar;
-    tenaga kerja lebih banyak;
-    sangat sulit meningkatkan produksi.
Jangka waktu yang digunakan untuk sistem eksploitasi kovensional yaitu 30 tahun.
2)    Sistem eksploitasi stimulasi
Merupakan sistem sadap kombinasi dengan menggunakan perangsang, dengan tujuan untuk meningkatkan produksi lateks.
Tidak semua klon akan baik bila disadap dengan sistem stimulasi; jika kadar karet keringnya kurang dari 30 % maka responnya terhadap perangsang kurang baik.
Persyaratan untuk melakukan stimulasi:
-    tanaman harus memenuhi persyaratan teknis (umur, kondisi tanaman, sistem sadap);
-    jenis klon mempunyai respon yang baik terhadap stimulasi;
-    pemupukan tanaman dilakukan sesuai dosis, cara da waktu pemberian.
Pemberian rangsangan dapat dilakukan pada pohon yang telah berumur lebih dari 15 tahun, atau bisa dilakukan pada umur 10 tahun dengan intensitas sadap rendah (50 atau 67%).
Jenis perangsang yang biasa dipakai adalah yang berbahan aktif ethepon dengan merek dagang Ethrel, ELS, dan Cepha.
Cara pemberian ragsangan/stimulan:
Cara pemberian
Waktu dan dosis
1.  Pada bidang sadap, pada kulit pulihan yang berada di atas irisan sadap pada sadap ke bawah (panel application)
2.  Pada kulit yang dikerok yang berada di bawah irisan sadap pada sadap ke bawah, atau di atas irisan sadap pada sadap ke atas (bark application)
3.  Pada irisan sadap yag tertutup oleh getah tarik atau skrep (lace application)
4.  Pada irisan sadap yang tidak tertutup oleh getah tarik atau skrep (groove application)
5.  Pada pita atau ben (tape or band application) pada sadap tusuk
-  4-8 kali setahun dengan giliran rata-rata sebulan sekali, 0,6-1 g/ph.
-  2-4 kali setahun dengan giliran rata-rata sebulan sekali, 1,0-2,0 g/ph.
-   Tiap dua minggu sekali, 0,5-1,0 g/ph.
-   Tiap dua minggu sekali, 0,5-1,0 g/ph.
-   Tiap dua minggu sekali, 0,5-1,0 g/ph. 
3)    Sadap tusuk
Penyadapan dilakukan menggunakan alat tusuk berbentuk seperti jarum dengan panjang dapat disesuaikan dengan ketebalan kulit, p = (n-1) mm.
Tujuan sadap tusuk untuk melaksanakan penyadapan pada pohon yang lebih muda atau yang lambat mencapai matang sadap.
Penusukkan dilakukan pada jalur/ben dengan ukuran sbb:
-    panjang jalur = 100 cm (dari atas mengarah ke bawah), lebar jalur = 2 cm.
-    jumlah tusukan 8-10 tusukan, dengan frekuensi 3 hari sekali;
-    dosis stimulan 50 g Ethrel 2,5 %/ph/bulan.
4)    Sadap mikro-X
Merupakan kombinasi antara sadaptusuk dengan sadap iris;
Dilakukan dengan membuat tusukan sepanmjang alur sadap biasa dengan jumlah tertentu dan jarak tusukan yang sama.
dalam pelaksanaanya, mula-mula dilakukan sadap iris kemudian dilanjutkan dengan melakukan sadap tusuk pada alur irisan tersebut sampai alur tertusuk semua.
Setelah semua alur tertusuk, dilakuka sadap iris kembali untuk membuang kulit yang telah tertusuk dan menyediakan alur baru untuk sadap tusuk berikutnya.
Kombinasi yang sering dilakukan adalah 9 kali sadap tusuk dan 3 kali sadap iris biasa, dengan stimulan Ethrel 5 % yang disapukan pada alur sadap.



Teknologi dan Petunjuk Teknis Tanaman Karet: 
- Pembuatan Bahan Tanam Unggul : Klik disini
- Pengendalian Penyakit Tanaman : Klik disini
- Penyadapan tanaman karet: Klik disini
- Pengolahan Lateks : Klik disini
- Pembuatan Karet Sit : Klik disini