Sabtu, 30 Agustus 2014

Teknik Budidaya Tanaman Karet (2)

Penanaman
Jarak tanam
Penentuan jarak tanam dipengaruhi oleh bentuk wilayah, jenis tanah, kesuburan tanah, tinggi tempat, jenis klon, dsb. Pada lahan yang berombak atau bergelombang dipakai jarak tanam 8,0 x 2,5 m, sedangkan pada daerah yang miring atau datar digunakan jarak tanam 7 x 3 atau 7,14 x 3,33 m. Lubang tanam dibuat 2-6 ulan sebalum penanaman, dengan ukuran berkisar antara 60 x 60 x 60 cm atau 80 x 80 x 80 cm.

Waktu tanam

Penanaman dilakukan pada awal sampai pertengahan musim hujan. Dua minggu sebelum penanaman lubang tanam ditutup kembali dan diberi pupuk dasar TSP (100 g/lubang) atau Rock Phosphate (113 g/lubang). Untuk meletakan bibit dibuat lubang kecil dengan ukuran sedikit lebih besar dari ukuran bibit yang akan ditanam. Bibit ditanam dengan posisi tegak dan mata tunas ke satu arah (pada tanah datar menghadap ke timur, pada tanah miring menghadap lereng). Timbun dengan tanh sampai leher akar, lalu disekitar bibit ditutup dengan mulsa.
Pemeliharaan Tanaman
1.    Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)
Penyulaman
Tujuan penyulaman adalah untuk mengganti tanaman yang mati atau pertumbuhannya tidak normal dengan bibit yang baru. Penyulaman dilakukan sampai tanaman berumur 3 tahun. Bibit yang digunakan dalam penyulaman:
-    pada tanaman berumur 1 tahun digunakan bibit dalam polibeg;
-    pada tanaman berumur 2-3 tahun digunakan bibit stum tinggi.
Penyulaman dilakukan ketika masih ada hujan.
Pengedalian gulma
Tijuan pengendalian gulma adalah untuk melindungi tanaman pokok terhadap gangguan gulma berupa rumput-rumputan atau perdu yang tumbuh liar disekitar tanaman pokok. Gulma yang terdapat pada areal tanaman karet antara lain:
1)    Gulma berbahaya: alang-alang (Imperata cylindrica), teki (Cyperus rotundus dan C, kilinga), sembung rambat (mikania cordata dan M. micrantha), kirinyuh (Eupathorium odoratum), harendong (Melastoma malabathricum) dan paku andam (Dicranopteras linearis)
2) Gulma lunak: rumput-rumputan, pakis (Nephrolepis bisserata), wedusan/babadotan (Ageratum conyzoides), sintrong (Erchites valerionifolia), dsb.
Pengendalian dilakukan dengan sistem siangan bersih (clean weeding) sepanjang barisan tanaman dengan jarak 1-2 m kanan kiri barisan. Tanah di antara areal siangan bersih ditutup dengan tanaman penutup tanah atau rumput yang tidak berbahaya. Upaya pengendalian:
(1)   cara preventif: mengusahakan biji tanaman penutup tanah tidak bercampur dengan biji gulma;
(2)   cara kultur teknis: penanaman tanaman penutup tanah, tumpangsari pada tanaman muda, dsb.
(3)   cara mekanis: pengendalian menggunakan alat-alat seperti cangkul, kored, garpu, parang, traktor, dsb.
(4)   cara hayati: menggunakan musuh alami baik berupa penyakit maupun jamur yang dapat menekan atau membasmi pertumbuhan gulma;
(5)   cara kimiawi: dengan menggunakan herbisida.
Merangsang percabangan
Dilakukan pada pohon yang lambat bercabang sepeti klon RRIM 600 dan GT 1. Tujuan merangsang percabangan: untukmmendorong tanaman agar bercabang pada ketinggian yang dikehendaki; untuk memperbaiki cabang sesuai dengan yang iperlukan agar tanaman memiliki mahkota yang baik/rimbun; untuk meningkatkan kesuburan pertumbuhan tanaman dan memperoleh pohon yang rimbun.
Umur tanaman pada saat perangsangan telah berumur 14-18 bulan; Percabangan dirangsang pada ketinggian 2,5-3 m pada kulit yang telah berwarna coklat;

Cara merangsang percabangan: membuat dua goresan pada kulit mengelilingi batang sampai batas kayu dengan jarak 20 cm; dengan menutup/membungkus pucuk.
Pemupukan
Tujuan pemupukan pada TBM adalah: agar tanaman tumbuh subur, cepat dan sehat sehingga matang sadap lebih cepat; agar tanaman cepat menutup sehingga dapat menekan pertumbuhan gulma
Dosis pupuk untuk tanaman karet muda adalah sbb:
Umur setelah tanam (bulan)
Dosis per pohon
Tanah latosol
tanah PMK
ZA
Urea
TSP
ZK
ZA
Urea
TSP
ZK
3
9
15
21
27
33
39
45
51
57
50
100
150
200
250
300
400
500
600
600
21,7
43,5
66,2
87,0
108,7
130,4
173,9
217,4
260,9
260,9
17,5
35
52,5
70
87,5
105,5
133,3
155,5
175
175
15
30
45
60
75
90
120
150
180
180
50
100
150
200
250
300
400
500
600
600
21,7
43,5
66
87
108,7
130,4
173,9
217,4
260,9
260,9
27
54
81
108
135
162
216
270
324
324
13
26
39
52
65
78
104
150
156
156
Pemberian pupuk dilakukan pada awal dan akhir musim hujan.
Pupuk dibenamkan dalam parit dangkal yang dibuat di sekeliling pohon dengan jarak selebar tajuk tanaman.
Pengukura lilit batang
Tujuan pengukuran lilit atang adalah untuk mengetahui laju perumbuhan tanaman dan menentukan matang sadap.
Dilakukan sekali dalam setahun.
2. Pemeliharaa Tanaman Menghasilkan (TM)
Penyiangan
Tujuan penyiangan pada tanaman menghasilkan adalah: mengurangi persaingan antara tanaman pokok dengan tumbuhan liar sehingga tanaman pokok tumbuh dengan sebaik-baiknya; memudahkan pekerjaan penyadapan dengan membuat siangan bersih sepnjang barisan tanaman; mempertahankan LCC sebagai penutup tanah.
Macam-macam sistem penyiangan: memberantas alang-alang secara kimiawi atau secara manual; penyiangan babadan, dilakukan 3 bula sekali; membuang/membongkar semak dan perdu liar.
Cara penyiangan: secara konvensional/manual: dibabad, dicangkul atau dikored; cara kimia: menggunakan berbagai macam herbisida.
Pemupukan
Tujuan pemupukan pada tanaman menghasilkan adalah: untuk meningkatkan hasil; mempertahankan serta memperbaiki kesehatan dan kesuburan pertumbuhan tanaman pokok.
Dosis pupuk per pohon per 6 bulan:
-  pada tanah latosol: 600 g ZA (280 g Urea) + 133,3 g TSP + 180 g ZK;
-  pada tanah PMK: 600 g ZA (280 g Urea) + 324 g TSP + 156 g ZK.
Cara pemberian pupuk: dilakuka di dalam parit yang dibuat melingkar dengan jarak 2 m dari tanaman pokok, atau ditengah-tengah antara dua barisan tanaman; pada kebun yang LCC-ya baik, disebarkan pada jalur siangan bersih. Pemberian dilakukan pada awal musim hujan dan awal musim kemarau.
Penjarangan
Tujuan penjarangan adalah untuk memperoleh kerapatan tanaman yang optimum, tanaman yang terlalau rapat menyebabkan pertumbuhan dan saat buka sadap lebih lambat, kulit batang tipis, hasil kurang, dan kadar karet kering lebih rendah.
Cara penjarangan: secara selektif, yaitu membuang tanaman dengan memilih tanaman yang pertumbuhannya kurang baik; secara teratur, dilakukan penjarangan menurut tahun sadap.
Salah satu contoh penjarangan menurut tahun sadap

Tahun sadap
Jumlah ph/ha
Tahun sadap
Jumlah ph/ha
Tahun sadap
Jumlah ph/ha
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
400
400
395
385
380
375
370
365
350
340
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
330
320
320
320
320
200
290
285
280
275
21
22
23
24
25

270
265
260
255
250